Hikmah Akikah





    Hikmah Akikah


    Akikah adalah ibadah yang sarat makna dan hikmah, di antaranya:
    1.    Menghidupkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang beliau lakukan dan beliau perintahkan umatnya untuk melakukannya.

       2.    Bentuk berkurban bagi anak untuk mendekatkan diri kepada Allah ‘azza wa jalla di saat awal ia terlahir di dunia.

   3.    Akikah akan melepaskan anak dari statusnya yang tergadaikan sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

    “Semua anak tergadaikan dengan akikahnya.” (Sahih, HR. Abu Dawudat-Tirmidzian-Nasai, dan Ibnu Majah)
    Ulama berbeda pendapat tentang maksud “tergadaikan” pada hadits di atas. Ada yang mengatakan bahwa anak tidak bisa memberi syafaat orang tuanya apabila tidak diakikahi. Ini adalah pendapat ‘Atha rahimahullah dan diikuti oleh al-Imam Ahmad rahimahullah. Akan tetapi, al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah tidak sependapat dengan penafsiran ini dengan beberapa alasan. Di antaranya, syafaat di hari kiamat tidak terjadi kecuali apabila yang memberi syafaat diberi izin oleh Allah ‘azza wa jalla dan yang diberi syafaat adalah orang yang diridhai oleh Allah ‘azza wa jalla karena tauhid dan ikhlasnya. Selain itu, lafadz hadits di atas tidak menunjukkan kepada penafsiran ‘Atha rahimahullah.         Ibnul Qayyim rahimahullah lebih cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa yang dimaksud tergadaikan adalah terhalangi dari hal yang sedang ia usahakan untuk mendapatkannya.
Dengan diakikahi, Allah ‘azza wa jalla melepaskan anak itu dari kekangan setan yang selalu menempel pada bayi sejak lahir di dunia ini dan menusuk pinggang bayi. (Tuhfatul Maudud bi Ahkamil Maulud hlm. 46—49)
Wallahu a’lam.


    Ditulis oleh Al-Ustadz Abdul Mu’thi Sutarman, Lc.

    https://asysyariah.com/melaksanakan-akikah/